Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golongan Karya (Golkar) dan Ketua Jaringan Indonesia-Korea Ibukota Pulau (IKN Nusantara) Bambang Soesatyo mengapresiasi dukungan tersebut. Berbagai pihak di Korea Selatan (Korsel) telah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari Diki Jakarta ke Kaltim ke IKN Nusantara atas tindakan Indonesia.
Apresiasi tersebut membuat berbagai media dan masyarakat internasional, termasuk Korea Selatan, semakin yakin dan nyaman jika ada aturan hukum yang memastikan pembangunan Institut Ilmu Pengetahuan Nasional Nuzantara dapat terus berlanjut, meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menjabat sebagai presiden. Presiden Indonesia.
Mengingat jika hanya diatur dalam undang-undang (UU), maka sangat rentan digantikan dengan peraturan pemerintah bukan dengan undang-undang (perpu).
Oleh karena itu, selain memiliki landasan hukum dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Permodalan Negara, pengembangan IKN pulau ini diperkuat dengan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) yang sedang disusun oleh MPR RI.
Oleh karena itu, berbagai pihak termasuk duta besar, diplomat, investor dan media tidak perlu khawatir dengan perkembangan IKN kepulauan nasional.
“Keberadaan PPHN membuktikan bahwa pertumbuhan IKN Nusantara terus menerus, tidak hanya pada pemerintahan Jokowi, tetapi juga berlanjut di bawah berbagai presiden berturut-turut. Karena butuh setidaknya 10 hingga 20 tahun untuk belajar dari pengalaman berbagai negara di dunia. Dalam proses pembangunan dan pemindahan ibukota negara atau dalam 4 pemilu dan pergantian kepemimpinan nasional, “Bambang Sosatio bersama Bpk. Seung-Hwan Chung dari media Korea Selatan, Maekyung Media Group, di Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Dalam wawancara tersebut, Community Relations Indonesia-Korea Selatan (Korea-Indonesia Association) Mr. Ali dan Managing Director PT Tol Jagat Kurti Bali Tito Sulistio.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang hukum, HAM, dan keamanan ini juga menjelaskan bahwa Indonesia dan Korea Selatan sudah memiliki kerjasama teknis dalam transfer dan pengembangan nota kesepahaman (MoU). ). IKN Nusantara.
MoU tersebut dapat menjadi acuan bagi berbagai perusahaan Korea Selatan untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam pengembangan IKN kepulauan nasional.
Orang yang akrab disapa Bamsot itu saat ini memiliki pertumbuhan IKN Nuzantara sekitar 27%. Nantinya, jika sesuai rencana, 30 persen dari perkiraan total anggaran Rp 466 triliun akan dibiayai dari APBN. Sisanya 70 persen atau lebih dari Rp 300 triliun merupakan milik investor dalam dan luar negeri.
Saya diundang oleh manajemen pada Mei 2022. Badan Nasional Penataan Kota Administrasi/ Kepala Otoritas Pengembangan Kota Sejong Nasional, Tuan Park Mook, untuk mengevaluasi perkembangan Kota Sejong, yang dibangun untuk menggantikan Seoul, ibu kota administratif Korea Selatan, “kata Bamsot.
“Pembangunannya direncanakan selesai pada 2030 atau sekitar 23 tahun setelah konstruksi Infrastruktur Pada tahun 2007 Berdasarkan pengalaman mereka, sangat tepat bagi Korea Selatan untuk menjadi mitra strategis dalam membangun kepulauan nasional Indonesia, tambah Bamsot.
Wakil Ketua Pemuda Pancasila dan Kepala Bidang Hubungan Penegakan Hukum KADIN Indonesia, Hankam menjelaskan, selain berinvestasi di IKN Nusantara Korea Selatan, Korea Selatan yang saat ini menempati urutan ketiga di Indonesia memiliki banyak peluang. Berinvestasi di berbagai sektor lainnya.
Beberapa investasi telah dilakukan di bidang otomotif dengan produksi sepeda motor listrik di kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor bersama Blackstone Group, dan di bidang infrastruktur dengan pembangunan jalan tol Jagat Kerti di Bali. PT Tol Jagat Keerthi Bali.
Pembangunan jalan tol sepanjang 96,8 kilometer dari Gilimanuk-Mengwi ini akan menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk dengan berbagai kawasan metropolitan di Denpasar.
Selain itu, berbagai investasi Korea Selatan di Indonesia semakin mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, kata Bamsot.
Perayaan hubungan diplomatik di tahun ini Digelar di Hotel Fairmont Jakarta pada 16 Mei 2023. Selain dihadiri pejabat kedua negara, 120 lebih perusahaan Korea Selatan akan berinvestasi di Indonesia. .
“Sebagai hadiah yang luar biasa, Indonesia dan Korea Selatan telah meratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Perjanjian Kemitraan Ekonomi Umum atau CEPA) pada 1 Januari 2023. Pada Januari-Maret 2022, total perdagangan kedua negara mencapai $6,09 miliar. Ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar 3,11 miliar dolar, dan impor Indonesia dari Korea Selatan mencapai 2,98 miliar dolar. Dengan adanya rencana CEPA diharapkan dapat meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara sehingga pada tahun 2023 neraca perdagangan akan seimbang dan ada keuntungan dari pihak Indonesia,” ujar Bamsot.
Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/kilas-kementerian/2023/05/04/diwawancarai-media-korsel-ketua-mpr-ri-bamsoet-ajak-investor-korsel-investasi-di-ikn-nusantara