Dunia-Ilmu.com, PADANG – Sejauh ini, belum ada penangkapan atau tersangka dalam penganiayaan Jumat (14/4/2023) terhadap dua perempuan di Kabupaten Pessir Selatan, Sumatera Barat.
Polisi telah merilis motifnya.
Saat ini, polisi mengatakan telah memeriksa tujuh saksi.
Namun belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa yang terjadi pada Sabtu (8/4/2023) sekitar pukul 23.30 WIB itu.
Migrasi tersebut terjadi di Natasia Live Music Cafe, Jalan Pantai Pasir Putih, Desa Pasar Gompong, Kenagarin Kambang Barat, Kecamatan Lengayang, Provinsi Pessir Selatan, Sumatera Barat.
Dua perempuan melepas pakaian dan menceburkan diri ke laut, memprotes kafe tempat para perempuan beristirahat selama bulan Ramadhan masih buka.
“Masalah kita dalam beberapa hari terakhir, karena ada[pendukung]yang masih mendukung aksi ini. Beberapa kelompok masyarakat atau komunitas tertentu masih mendukung aksi ini.
Ia akan mewaspadai migrasi yang disebut-sebut sebagai isu dan perbincangan nasional, karena ada kelebihan dan kekurangan yang kini terlihat di lapangan.
“Kita tidak bisa bentrok karena ada untung ruginya dengan kekuatan yang besar. Masyarakat paham itu tertunda, tapi kenyataannya ada yang melindungi para penjahat, bukan satu atau dua orang, tapi banyak dan banyak,” ujarnya. .
Ada juga yang menghina penjahat dan tidak sedikit dari mereka.
“Jadi kita harus hati-hati, sedikit demi sedikit kita bisa mengidentifikasi pelakunya dan kita bisa menentukan teks yang benar sesuai SOP,” ujar AKBP Novianto Taryono.
Bukti perlindungan polisi
Polisi menemukan barang bukti terkait penganiayaan terhadap dua perempuan di Kabupaten Pessir Selatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Kejadian ini diketahui terjadi di Cafe Natasia Live Music, Jalan Pantai Pasir Putih, Desa Pasar Gompong, Kenagarin Kambang Barat, Kecamatan Lengayang, Provinsi Pessir Selatan, Sumatera Barat.
Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/regional/2023/04/14/polisi-sumbar-ngaku-kesulitan-tangkap-pelaku-persekusi-dua-wanita-yang-nongkrong-di-kafe
