Sejarah kasus dan beberapa fakta seorang polisi yang ditemukan tewas di dalam mobil di Gorontalo

Kematian polisi ini ditemukan di Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Negara Bagian Gorontalo.

Menurut informasi yang didapat dari warga, sebuah mobil diparkir pada Jumat sore (24/3/2023).

Pada Sabtu pagi (25/3/2023), warga yang kembali bekerja melihat mobil tersebut masih terparkir.

Sekitar pukul 05.49 WITA, Kabag Penerangan dan Pengamanan Polsek Limboto Barat Iptu Sarifuddin kepada Kepala Desa Ombulo melalui keterangan telepon di Jalan GORR Dusun I, Desa Ombulo, Kec. Kecamatan Limboto Barat. Gorontalo

Telepon itu berisi informasi tentang kendaraan polisi dengan nomor polisi: 1214-XXIX, yang telah beroperasi dan diparkir di lokasi itu sejak Jumat sore.

Baca juga: Seorang anggota polisi di Gorontalo ditemukan tewas di dalam mobil dinas

Berdasarkan informasi tersebut, Satuan Intel Polres Limboto Barat melaporkan kejadian tersebut melalui Polsek Grup WA dan menghubungi Piket Polsek Limboto Barat ke TKP.

Saat tiba di lokasi TKP, mobil polisi bernomor polisi Pol: 1214-XXIX sedang berjalan dan mobil dalam keadaan terkunci di dalam serta dikerumuni warga yang melihat kejadian tersebut.

Setelah 10 menit, mobil patroli dari Satuan Lalu Lintas Polres Gorontalo tiba di lokasi TKP dan setelah menunggu TKP, mereka memecahkan jendela mobil dan menemukan seorang pria tewas dengan luka tembak di dada kiri dan pistol di dekat rem tangan. Wadah.

Identitas Korban:

• Nama: R.F
• Pangkat: Brigadir
• Semarang, 08 Januari 1994
• Alamat: Ngadirgo, Kec. Mijen, Kota Semarang

Dari hasil analisis TKP, ditemukan fakta sebagai berikut.

• Korban bersandar di kursi pengemudi.
• Ditemukan 5 (Lima) butir peluru di dashboard bawah.
• Alat itu ditemukan di sisi kiri tubuh korban di mana pegangan rem berada, pegangan itu ditemukan di dalam alat.
• Posisi tangan kanan korban berada di sisi kanan tubuh seperti menarik pelatuk.
• Tangan kiri korban memegang gagang rem tangan
• Ada cairan berupa minuman di dalam kantong plastik berwarna putih.
• Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Menurut dugaan sementara, korban bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri di tangan kanan.

Namun, penyidik ​​masih melakukan penyelidikan menyeluruh dan akan dilakukan otopsi terhadap korban untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Jenazah korban dibawa ke RS Alo Saboe dan rencananya akan dilakukan otopsi besok serta dokter forensik dan orang tua korban dari Semarang dikabarkan hadir.