Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan target 95 persen dari produksi dalam negeri, atau $1.171 triliun dalam pengeluaran pada tahun 2023.
Artinya, 95 persen pagu anggaran barang dan jasa dibelanjakan untuk produk dalam negeri.
Kunci untuk memfasilitasi penggunaan produk lokal adalah disiplin implementasi untuk mewujudkan anggaran.
Baca juga: Agus Gumiwang melakukan transaksi Rp 250 triliun selama perdagangan komoditas dalam negeri.
Menurut Presiden Joko Widodo, sebelumnya hanya 50.000 produk yang masuk ke dalam e-katalog, kini 3,4 juta produk dalam negeri masuk ke dalam e-katalog.
“Ini dalam waktu yang sangat singkat, setahun lebih sedikit. Kebijakan membeli produk lokal ini tidak hanya di negara kita. Kita mulai pada 2022. Pada 2023, coba lihat Amerika Serikat melakukan hal yang sama. Prioritas pembelian produk lokal dengan mengorbankan pemerintah,” Business matching Jokowi di Fase V 2023 dengan tema Istorah, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023) Produk lokal kompetitif untuk kemandirian bangsa.
Presiden meminta industri dalam negeri, termasuk sektor UMKM, untuk mencapai tujuan hidup dan berkembang yang telah ditetapkan.
Jokowi mengatakan, “Kalau ini bisa dilakukan, tidak perlu mencari investor lagi. Investor itu bagus sebagai bonus, tapi dengan membeli produk lokal, pertumbuhan ekonomi kita akan lebih cepat meningkat.”
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasamita berencana memperdagangkan Rp 250 triliun selama 3 hari 15-17 Maret 2023 Business Matchmaking Fair yang akan digelar di Istora Senayan, Jakarta.
“Targetnya realisasi (bukan komitmen) pengadaan produk dalam negeri oleh lembaga pemerintah kementerian/lembaga, pemda dan BUMN/BUMD, bisnis tertentu bernilai minimal $250 triliun,” kata Agus.
Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/bisnis/2023/03/15/pemerintah-bidik-realisasi-belanja-produk-dalam-negeri-senilai-rp1171-triliun-di-2023