Korlantas Polri menguji aplikasi yang tidak biasa di jalan tol kampung halaman Libaran.

Reporter Tribunnews.com Abdi Rayanda Shakti

Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Korporasi Lalu Lintas Polisi (Corlantas) saat ini sedang mengevaluasi penerapan sistem (gauge) yang tidak biasa di jalan tol saat arus balik Libaran.

Nantinya, sistem yang tidak biasa ini bisa menjadi cara untuk mengurangi kekakuan kendaraan selain menerapkan arus balik.

“Secara teoritis, ganjil genap bisa menjadi opsi untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya,” kata Kakorlantas Polri Irjen Ferman Shantiabudi saat dikonfirmasi, Selasa (21/3/2023).

Namun, Firman menjelaskan hal itu masih didiskusikan dengan para pemangku kepentingan.

Baca juga: Cegah Kemacetan Lalu Lintas Mudik Lebaran 2023, PUPR Tambah 16 Ruas Tol Baru, Ini Detailnya

Jika yang terakhir, kata Firman, pihaknya nantinya akan menginformasikan kepada masyarakat langkah-langkah apa saja yang telah dilakukan untuk rekayasa lalu lintas selama mudik Libaran.

“Nanti akan kami sampaikan surat keputusan bersama ke Ops Ketupat untuk diinformasikan kepada masyarakat,” ujarnya.

100 juta diprediksi pulang

Menteri Perhubungan (Manhub) Budi Kariya Sumadi memprediksi jumlah pemudik akan mencapai 100 juta orang pada hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah/2023.

Menurut Budi, angka tersebut diperoleh dari kajian yang dilakukan Kementerian Perhubungan dengan Badan Kebijakan Transportasi.

Baca juga: Anggota Komisi V DPR diminta tidak mengganggu distribusi logistik momen mudik Lebaran.

Hal itu disampaikannya pada Selasa (21/2/2023) dalam Talkshow khusus yang ditayangkan di akun YouTube Sumsel Tribune.

“Kami sedang melakukan riset, pasti pilpres pasti akurat. Tahun lalu jumlah pemudik 80 juta orang, tahun ini lebih dari 100 juta yang pulang kampung,” katanya.

Budi menjelaskan, ratusan juta penumpang bisa menciptakan kepadatan yang tak terbendung. Karena itu, Kementerian Perhubungan dan jajarannya akan memastikan kesiapannya, katanya.

“Maka kepadatannya akan lebih intens, akan lebih heboh, kalau tidak bagaimana kita bisa membayangkan bahwa kita harus siap,” katanya.