Video Eksklusif Gambar Jokowi di Pandangan Menteri Perhubungan Budi Kariya Sumadi: Pengerjaan Sangat Detail

Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki etos kerja yang sangat dalam.

Dalam setiap rapat terbatas, Jokowi mengamati kerapian komunikasi.

“Pak Jokowi sangat detail.”

Kemarin Selasa (31/1/2023) di kantor Tribun Jaringan, Menhub mengatakan, “Saya ditanya soal tarif pesawat yang mahal dan jawabannya persis seperti yang saya katakan.”

Kedekatan Budi Karia dengan Presiden Jokowi sudah terjalin sejak Diki memimpin Jakarta.

Saat itu Budi Karya menjabat sebagai Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo.

Menteri Perhubungan menambahkan, “Intinya kabinet kita bisa mengadakan tiga kali pertemuan setiap minggu, dan kemudian komunikasi kita berjalan sesuai rencana.”

Berikut wawancara eksklusif dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi oleh Direktur Pelaporan Jaringan Tribun, Phoebe Mahendra Putra.

Bisakah Anda ceritakan tentang hubungan Anda dengan Pak Presiden Jokowi selama ini?

Sebenarnya, ini seperti bos seperti bawahan. Presiden adalah atasan saya karena saya di provinsi Diki Jakarta (kepala BUMD Ancol dan Japro). Intinya, kabinet kita bisa rapat tiga kali seminggu, lalu komunikasi kita di rapat.

Pak Jokowi sangat detail. Kemarin saya ditanya tentang papan atas dan jawabannya persis seperti yang saya katakan. Kemudian presiden memerintahkan India, China, Rusia (untuk bandara Kartajati).

Saya pernah ke India dan Arab Saudi, mengadakan konferensi video dengan duta besar China dan akan berada di sana pada Maret 2023. Jadi itu normal seperti hubungan antara atasan dan bawahan. Saya akan melakukan apa yang ditugaskan secara detail.

Perdebatan yang sering terjadi di angkutan udara adalah masalah tarif kemarin, Garada Airlines ingin tarif batas atas dicabut, apa ide menteri?

Saya masih berpikir ada batasan yang tinggi untuk kelas ekonomi. Sekarang ada batasan seberapa keras orang bisa. Tapi saya harus mendidik masyarakat. Anda tidak tahu bahwa jumlahnya tinggi, tetapi tidak ada partisipasi.