Seiring pertumbuhan ekonomi syariah, akal sehat menyarankan diversifikasi investasi ke reksa dana syariah.

Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia menempati peringkat keempat dalam indikator ekonomi yang dirilis oleh Global Islamic Economic Index (GIEI).

 

Indikator GEE adalah alat untuk mengukur perkembangan ekonomi Islam, yang digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja ekonomi Islam di berbagai negara dan sebagai pertimbangan untuk membuat keputusan ekonomi di sektor publik dan swasta.

 

Pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia sejalan dengan pertumbuhan kepemilikan reksa dana syariah.

 

Presiden Direktur PT Insight Investment Management Ekiwan Heri Primarianto menjelaskan dalam siaran persnya bahwa potensi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia menjadi salah satu penyebab meningkatnya minat masyarakat karena populasi muslim yang kuat. Investasi reksa dana syariah.

 

“Hal ini disebabkan peningkatan jumlah kepemilikan reksa dana syariah antara tahun 2020 dan 2022, dengan jumlah kepemilikan reksa dana syariah mencapai 1,1 juta nasabah yang meningkat 128 persen sejak Desember 2020,” ujarnya. 31 Januari 2023

 

Baca juga: Ekonomi syariah dipandang sebagai pilihan untuk memulihkan perekonomian negara di masa pandemi

 

Selain itu, kinerja reksa dana syariah yang lebih baik dibandingkan reksa dana tradisional dapat menjadi faktor yang signifikan dalam menarik minat masyarakat.

 

Berdasarkan kinerja historis indeks reksa dana hingga Desember 2022, tingkat pengembalian reksa dana pendapatan tetap syariah selama 10 tahun terakhir sebesar 59,13% sedangkan reksa dana pendapatan tetap konvensional hanya 52,79%.

 

Menanggapi tren kepemilikan reksa dana syariah yang terus berkembang, Equiwan menyarankan investor untuk memilih produk reksa dana yang baik dan memiliki kinerja yang baik dalam proses eksploitasi investasi.

 

Seperti yang dijelaskan Ikiawan, jika berdiri pada tahun 2010 Pada tahun 2003, INSIGHT meluncurkan berbagai produk pertumbuhan dengan kinerja historis yang baik, salah satunya adalah produk reksa dana pendapatan tetap Syariah kami, INSIGHT Haji Syariah Fund (i-Haj Syariah Fund).

 

Selama 10 tahun terakhir, total pengembalian Dana I-Hajj Syariah telah mencapai +90,53%, yang secara konsisten mengungguli berbagai tolok ukur, terutama pada tahun 2013, 2015, 2018 dan 2020, ketika terjadi volatilitas pasar yang tinggi.

 

Dana Syariah vs Tolok Ukur

 

Ekiawan menambahkan, i-Haj Syria Fund menggunakan instrumen investasi jangka pendek dan menawarkan imbal hasil yang baik sehingga menghasilkan stabilitas dan pertumbuhan di tengah volatilitas pasar yang tinggi.

 

Strategi ini mengutamakan pembelian sukuk korporasi agar reksa dana tidak bergejolak pergerakan harga namun tetap menawarkan potensi imbal hasil yang menarik. Dalam jangka panjang, strategi ini memungkinkan pengembalian yang stabil dan potensi pertumbuhan dengan risiko yang terukur.

 

Sebagai catatan, I-Hajj Syariah Fund merupakan reksa dana pendapatan tetap syariah yang menerapkan kebijakan investasi pada sukuk dan aset pasar uang syariah serta diawasi secara ketat dan berkala. Dana Syariah I-Hajj juga berkontribusi pada program berbasis kepedulian keagamaan untuk membantu orang miskin.

 

Sejak berdiri hingga tahun 2022, i-Hajj Syria Fund telah mengirimkan 656 orang terpilih yang telah memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat namun memiliki keterbatasan ekonomi untuk menunaikan ibadah Haji/Umrah. Oleh karena itu, secara tidak langsung para investor Dana I-Hajj Syariah juga telah memberikan kontribusi kepada masyarakat. 

 

Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/bisnis/2023/01/31/ekonomi-syariah-bertumbuh-insight-sarankan-diversifikasi-investasi-ke-reksa-dana-syariah

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

POST ADS1

POST ADS 2