Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil studi serologi, antibodi covid-19 masyarakat meningkat tiga kali lipat.

Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan RI kembali mengumumkan hasil kajian serologi SARS CoV-2 pada Jumat (3/2/2023).

Akibatnya, antibodi meningkat hampir tiga kali lipat pada orang yang meningkatkan tingkat vaksinasi Covid-19 dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Demikian disampaikan Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Syarifah Liza Munira, SE, MPP, Ph.D dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (3/2).

Baca juga: Meski populasi Indonesia memiliki tingkat antibodi yang tinggi, PB IDI menegaskan bahwa insentif tetap diperlukan.

Lisa menjelaskan, kadar antibodi paling tinggi ada pada orang yang sebelumnya pernah mendapat vaksin Booster.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk melengkapi dosis vaksin covid-19.

“Oleh karena itu, penting untuk melengkapi vaksinasi. Walaupun hasil survei ini menunjukkan bahwa status kekebalan penduduk Indonesia baik, namun status vaksinasi tetap perlu kita tekankan dan lengkapi,” ujarnya di Jakarta, Jumat (3/ 2/2023).

Selain itu, dalam setahun, penduduk yang menyelesaikan imunisasinya memiliki tingkat antibodi hampir tiga kali lipat.

“Dengan hasil serosurvey Januari 2023, kita lihat bottom line yaitu populasi yang kebal terhadap SARS CoV-2 meningkat menjadi 99 persen. Juli lalu sekitar 98,5 persen. Jadi masih tinggi,” kata Lisa lagi. .

Peningkatan tingkat antibodi publik juga terjadi.

Dari sebelumnya 448 pada Desember 2021, meningkat menjadi 2.095 pada Juli 2022, dan kembali menjadi 3.207 pada Januari 2023.

Dijelaskan Lisa, Kemenkes melakukan studi serologi bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat 3 Universitas Indonesia untuk mengetahui imunitas penduduk Indonesia.

Survei ini dilakukan terhadap 16.286 responden di 34 provinsi dan 99 kabupaten/kota.

Responden yang dipilih merupakan responden yang sama dengan survei Sero sebelumnya pada Juli 2022 dan Desember 2021.