Badan Bantuan Kemanusiaan: Situasi darurat saat ini di Suriah mirip dengan di Turki.

Dunia-Ilmu.com, Beirut – Arnad Kurmin, direktur regional organisasi bantuan kemanusiaan Mercy Corps, mengatakan situasi di Suriah utara saat ini ‘sangat mirip’ dengan di Turki.

“Kemarin sangat sulit bagi semua orang, komunikasi terputus-putus, jadi kami kesulitan menemukan staf kami,” kata Arnaud Koumin dari Beirut, Lebanon.

Pada Selasa (7/2/2023), situasi masyarakat Suriah dilansir dari situs Al Jazeera. Situasi masyarakat Suriah yang menghadapi masalah akibat konflik di negara itu dalam 10 tahun terakhir adalah kini semakin parah karena pernah terkena kecelakaan. Gempa bumi yang menghancurkan.

“Rumah mereka sebagian besar sudah hancur. Dan tentunya ini terjadi pada warga yang mengungsi selama 10 tahun terakhir dan berada dalam situasi yang sangat sulit,” tegas Kumin.

Gempa bermagnitudo 7,8 berpusat di selatan Turki, di provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.

Baca juga: Petugas penyelamat bekerja 24 jam sehari untuk menyatukan kembali korban gempa Turki.

Perlu diketahui, Turki dan Suriah adalah negara tetangga, pusat utamanya ada di Kahramanmaras, di perbatasan kedua negara.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga berbicara dengan gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan belasungkawa kepada masyarakat yang terkena dampak.

Tim pencarian dan penyelamatan telah dikerahkan dari seluruh Turki.

Baca juga: Jokowi meminta pemerintah Indonesia segera mengirimkan bantuan kepada korban gempa di Turki

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menegaskan prioritas saat ini adalah menyelamatkan korban di reruntuhan dan memberikan bantuan mendesak kepada masyarakat yang terkena dampak.
Korban gempa Turki diperbarui

Korban tewas akibat gempa di Turki telah meningkat menjadi 5.109 tewas dan lebih dari 26.000 terluka per Selasa (7/2/2023).

Mengingat banyaknya korban yang terkubur di dalam gedung, diperkirakan jumlahnya akan bertambah.

Baca juga: Jumlah total kematian di Turki dan Suriah meningkat dan kini telah mencapai 5.000 orang

Kondisi cuaca dingin menjadi tantangan yang harus dihadapi para korban gempa di Turki.

Tim penyelamat di Turki dan Suriah bergulat dengan cuaca dingin, guncangan, dan bangunan yang runtuh.