
Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Hasil Ijtima Ulama Nusantara akan direview oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Kak Emin).
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasko Ahmad menjelaskan di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (16/1/2023).
Pasalnya, Gerindra dan PKB memiliki keputusan bersama untuk menyerahkan pencalonan capres dan cawapres kepada Prabowo dan Kak Emin.
“Keputusan atau pertanyaan apa pun yang diajukan oleh ulama yang ada sebenarnya dilakukan oleh dua orang, Pak Prabowo dan Pak Muhaimin, yang menandatangani perjanjian kerja sama dan melakukan kerja politik, yaitu calon presiden dan wakil presiden. Itu akan diputuskan bersama oleh Pak Prabowo dan Pak Muhaimin,” kata Dasko.
Ia juga mengatakan bahwa Dasco Gerindra mengapresiasi hasil Ijtima Ulama Nusantara.
Menurutnya, hasil Ejtima akan memperkuat mitra koalisi internal, yakni PKB.
“Di PKB, menurut kami hasil ijtima ulama adalah untuk memperkuat PKB dari dalam. Oleh karena itu, kami mengapresiasi apapun hasilnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Ijtima Ulama Nusantara yang digelar pada 13-14 Januari 2023 mengeluarkan sembilan rekomendasi, salah satunya mendukung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Kak Emin mencalonkan diri pada Pilpres 2024.
“Ijtima Ulama Nusantara memberikan kewenangan penuh kepada Ketua DPP PKB Gus Muhaimin untuk melanjutkan perjuangannya sebagai pemimpin nasional periode 2024,” kata Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB KH Maman Imanul Haq dalam siaran pers. Keterangan kepada Tribunnews.com, Senin (16/1/2023).
Sembilan tips berikut dari Ijtima Ulama Nusantara.
1. Ijtima Ulama Nusantara merupakan wadah silaturahmi bagi ulama yang peduli politik etnis, Kai dan Nia, untuk melanjutkan perannya mencerdaskan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui Partai Kewaspadaan Bangsa.
2. Ijtima Ulama Nusantara meminta agar DPD menjalin hubungan yang erat dengan Siuro Majelis Tanfiziah dari pusat hingga daerah untuk melakukan kegiatan serupa dengan Ijtima Ulama Nusantara ini. Kebijakan dan produk gulat dari PKB dapat dikomunikasikan dengan baik di masyarakat.
3. Ijtima Ulama Nusantara memberikan kewenangan penuh kepada Ketua Umum DPP PKB Gus Muhaimin untuk melanjutkan perjuangannya sebagai pemimpin nasional periode 2024 dan memberikan hak kepada Gus Muhaimin untuk mengambil keputusan strategis demi kebesaran PKB.
4. Ijthima Ulama Nusantara meminta kepada seluruh pimpinan dan kader PKB untuk memperkokoh komitmen kebangsaan dengan menancapkan lambang garda pankasilan di rumah-rumah kader dan pendukung PKB.
5. Mendorong pemerintah untuk mengelola sumber daya publik secara adil dengan berbagai cara:
SEBUAH. transparansi pengelolaan keuangan pemerintah;
b. mencegah terciptanya oligarki baru;
c. Menyusun kebijakan terkait penghematan dan pencegahan pemborosan dana masyarakat;
d. Mengantisipasi krisis ekonomi di tahun-tahun mendatang.
6. Mendorong pemerintah untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur dan adil, kemandirian penyelenggara pemilu dan mencegah terjadinya politik uang.
7. Mendorong para tokoh agama, tokoh KIA dan pesantren khususnya dari kalangan NU untuk menghindari kekerasan seksual di lembaga pendidikan khususnya agama, serta memfasilitasi pendampingan korban dan cara-cara memberikan keadilan bagi korban sebanyak-banyaknya. Pemulihan.
8. Ijtima Ulama Nusantara mendorong peran perempuan dalam bidang ekonomi dan sosial termasuk politik. Ibu Kia dan Nai yang mengikuti Ijtima Ulama Nusantara menjadi juru bicara isu kesetaraan gender dan pengurangan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
9. Ijtima Ulama Nusantara menjadikan seluruh Ulama, Kiya dan Bu Nia sebagai juru kampanye nasional PKB dan Gus Muhaimin. Serta akomodasi dan komunikasi intensif dengan semua kalangan termasuk Pengurus NU, Jamia Torikoh, tokoh adat dan tokoh masyarakat multipihak lainnya.
Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/nasional/2023/01/17/video-hasil-ijtima-ulama-nusantara-terkait-pilpres-akan-jadi-pertimbangan-prabowo-dan-cak-imin