
Dunia-Ilmu.com, BEIJING – Wakil Presiden atau Direktur Xiaomi Global Manu Kumar Jain telah resmi mengundurkan diri dari posisi kepemimpinannya setelah memimpin bisnis smartphone Xiaomi Group selama 9 tahun sejak 2014.
“Setelah 9 tahun, akhirnya saya resmi keluar dari tim Xiaomi. Saya yakin ini adalah waktu yang tepat, karena saya sadar betul Xiaomi sudah memiliki banyak tim dengan kemampuan leadership yang mumpuni,” ujar Jain, Selasa (31/1/2018). 2023).
Pengumuman ini disampaikan Jain langsung melalui akun Twitternya @manukumarjain, di Twitter Jain menyatakan akan meninggalkan kursi kepemimpinan di Xiaomi karena ingin fokus membangun proyek di industri baru.
Meski belum jelas proyek apa yang akan dikerjakan Jain selanjutnya, Jain menekankan bahwa pihaknya akan mengambil jeda waktu yang tidak terbatas dari dunia kerja sebelum memulai proyek tersebut.
Baca juga: Xiaomi akan segera merilis sedan listrik, berikut ikhtisarnya.
“Saya akan beristirahat dalam beberapa bulan ke depan sebelum kembali melakukan sesuatu yang baru, yang akan penuh dengan tantangan, mungkin di industri baru,” tambah Jain.
Profil Manu Kumar Jain
Sebelum diangkat sebagai Wakil Presiden Global, Jain berperan penting dalam mengembangkan Xiaomi di India. Di bawah kepemimpinan Jain, masuknya Xiaomi ke pasar ponsel India bisa berkembang pesat.
Ini menunjukkan pencapaian generasi yang menjadikan Xiaomi merek ponsel nomor satu di India dalam tiga tahun dari 2017 hingga 2021.
“Dalam waktu singkat, Manu Kumar Jain telah memainkan peran kunci dalam kesuksesan perusahaan, menjadikannya merek yang paling dicintai dan dipercaya di India. Kami ingin berterima kasih atas kontribusi Anda yang berharga, ”kata juru bicara Xiaomi Global seperti dikutip oleh Livemint.
Tak hanya itu, di tangan Jain Xiaomi berhasil menarik investasi dari konglomerat India Tata Group, membangun pusat manufaktur dan merekrut 50.000 pekerjaan untuk pabrik baru Xiaomi di India.
Kegagalan Xiaomi
Sayangnya, masa kejayaan Jain berumur pendek, karena pada April 2022, Jain dipanggil oleh Direktorat Penegakan (ED) India untuk bergabung dalam penyelidikan atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Manajemen Valuta Asing (FEMA).
Xiaomi milik negara menuduh India mentransfer mata uang asing ke induknya di China atas nama pembayaran royalti. Dalam kasus ini, ED menyita aset Xiaomi India senilai Rs 5.551,27 crore. Setelah masalah ini muncul, bisnis Xiaomi berangsur-angsur terpuruk.
Kepergian Jane menambah daftar panjang eksekutif Xiaomi yang meninggalkan perusahaan ponsel pintar akhir tahun lalu, merasa bahwa Xiaomi telah ditinggalkan oleh presiden Wang Xiang dan dua pendiri teratas, Hong Feng dan Wang Chuan.
Baca juga: Rekomendasi HP Xiaomi, Redmi, Poco Harga Rp. 2 jutaan: dari Redmi 10 2022 hingga Poco M5
Menurut informasi yang beredar, langkah tersebut diambil karena perseroan saat ini mengalami penurunan pendapatan sebesar 59% year-on-year menjadi $294 juta atau setara dengan Rp4,4 triliun (kurs Rp15.000).
Dampak meredam permintaan konsumen akibat kenaikan inflasi dan pembatasan zero-covid di China.
Hingga perusahaan smartphone terbesar di Beijing itu terpaksa mem-PHK 15 persen atau sekitar 3.5000 pekerjanya demi memangkas biaya operasional di bidang-bidang seperti mobile phone manufacturing unit (HP) dan layanan internet.
Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/techno/2023/01/31/ditinggal-direktur-manu-kumar-jain-nasib-xiaomi-diujung-tanduk