KSP: Bahan bakar yang diberikan kepada pemancing harus tepat jumlah, waktu dan sasaran.

KSP: Bahan bakar yang diberikan kepada pemancing harus tepat jumlah, waktu dan sasaran.


Dunia-Ilmu.com, JAKARTA- Presiden Direktur Moeldoko melakukan kunjungan lapangan ke Pelabuhan Perikanan Laut (PPS) di Kota Bitung.

 

Kedatangan Moeldoko, untuk memastikan penyaluran subsidi bagi nelayan dengan kapal di bawah 30 GT berjalan lancar dan tepat sasaran.

 

“Saya ingin memastikan nelayan tidak lagi kesulitan mendapatkan subsidi solar. Karena subsidi itu harus benar. Ya jumlah, waktu dan targetnya benar,” kata Moeldoko, Jumat (16/12/2022).

 

Ia mengatakan, hal itu merupakan hasil verifikasi yang dilakukan oleh Kantor Staf Kepresidenan dengan Kementerian/Lembaga dan Pertamina dengan mengintegrasikan informasi nelayan di KUSUKA dengan sistem My Pertamina.

 

Moeldoko ini ditindaklanjuti dengan keluhan nelayan dengan kapal di bawah 30 GT yang kesulitan mendapatkan solar bersubsidi karena masalah administrasi.

 

Baca juga: KSP Moeldoko dan Ditjen KKP Bitung melakukan kunjungan ke PPS untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.

 

Di sisi lain, lanjut Moeldoko, pemerintah telah memberikan subsidi bahan bakar solar (JBT) jenis tertentu kepada nelayan. Di tahun Hingga Agustus 2022, dari kuota 2,3 juta kilometer (KL) untuk tahun 2022, penyaluran solar JBT bersubsidi kepada nelayan baru mencapai 423.502.438 KL.

 

“Padahal, 70 persen modal nelayan menangkap ikan adalah BBM. Makanya KSP mempromosikannya.”
Integrasi data Kusuka untuk memudahkan nelayan mencari bahan bakar. Dan ini di lapangan,” katanya.

 

Moeldoko meminta kepada nelayan, agar kemudahan mendapatkan solar bersubsidi bisa disalahgunakan. Untuk itu perlu dihimpun lebih banyak informasi agar kuota solar bersubsidi benar-benar tepat sasaran.

 

Baca juga: KSP Moeldoko dan Ditjen KKP Bitung melakukan kunjungan ke PPS untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.

 

“Jangan sampai penuh, tapi nanti BBM mengalir sana-sini, pemerintah sudah sediakan, para nelayan harus menjaganya,” ujarnya.

 

Sementara itu, Dirjen KKP Perikanan Mohammad Zaini mengatakan, setelah integrasi data Kusuka dengan sistem My Pertamina, konsumsi solar bersubsidi bagi nelayan meningkat. Di P.P.S. Dia mencontohkan di Kota Bitung. Sebelumnya hanya 500 kiloliter per bulan, kini meningkat menjadi 790 kiloliter per bulan.

 

“Pertumbuhannya sembilan puluh enam persen dari penyerapan satu tahun. Ini bukti pemerintah tidak pernah kesulitan mendapatkan BBM bagi nelayan,” ujarnya.

 

Selain meninjau langsung pendistribusian solar bersubsidi, Moeldoko bertegur sapa dengan nelayan dan secara simbolis menyerahkan bantuan perahu dari KKP.

 

Sebagai informasi, Kantor Staf Presiden telah menginisiasi nota kesepahaman penggunaan kartu KUUSUKA untuk mengakses solar bersubsidi bagi nelayan. MoU ditandatangani pada Mei 2022 oleh Dirjen Perikanan Tangkap, Kepala BPH Migas, Direktur Perdagangan Patra dan beberapa pejabat daerah dalam pilot project.

 

Nota kesepahaman penggunaan kartu KuUSUKA ini mengikuti instruksi yang diberikan Presiden Joko Widodo pada 17 April 2020 terkait pemulihan ekonomi nasional di sektor perikanan.

 

Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/nasional/2022/12/17/ksp-bbm-subsidi-untuk-nelayan-harus-tepat-jumlah-waktu-dan-sasarannya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama