Dunia-Ilmu.com – Satu dari empat anggota keluarga yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat sempat bertemu dengan pejabat PLN.
Saat itu, petugas PLN ingin memutus aliran listrik ke rumah korban karena sudah lama menunggak.
Komunikasi terjadi di antara mereka atas saran ketua RT setempat.
Baca juga: Keluarga mencurigakan di Kalideres kelaparan karena kesulitan ekonomi, para kriminolog mencurigai pengikut apokaliptik.
Kisah itu diceritakan Alvaro, tetangga yang rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari rumah korban di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5/7, RT 7/15, Kalideres.
Di tahun Pada tanggal 5 September 2022, seorang petugas PLN datang dan mengatakan bahwa dia berencana untuk mematikan listrik di rumah keluarganya karena dia menunggak tagihan listrik.
Namun, ketua RT setempat menolak dan meminta petugas PLN menghubungi pemilik rumah terlebih dahulu.
Petugas PLN berbicara dengan salah satu anggota keluarga di rumah tersebut melalui WhatsApp.
“Saat itu dia menjawab, tidak apa-apa kalau mau mati (listrik). Ya logikanya orang itu sudah pulang. Mau hidup tanpa listrik di rumah? Katanya, Sabtu (11/12). /2022).
Alvaro telah menjadi tetangga keluarga selama 20 tahun terakhir di Calideres.
Namun, dia mengaku tidak ada hubungannya dengan tetangganya yang dikenal pendiam itu.
Tribunjatim.com mengutip Tribun Jakarta mengatakan, “Hanya lewat untuk menyapa sekali, tidak berbicara.”
Keluarga tidak ikut grup WhatsApp di lingkungan RT.

Pintu rumah keluarga hanya dibuka jika ada kegiatan sesekali seperti nyamuk demam berdarah atau kabut, kata Alvaro.
Alvaro menyebut, keluarganya sudah lama menerima sembako dari jasa ojek online.
Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/metropolitan/2022/11/14/sebelum-ditemukan-tewas-seorang-dari-keluarga-di-kalideres-tak-peduli-listrik-diputus-pln