Polisi mengkonfirmasi pelat khusus RFD yang dipasang di mobil sport Bodong

Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Polda Metro Jaya telah mengkonfirmasi bahwa plat RFD khusus nomor B 1983 yang terpasang pada mobil sport merah tersebut adalah palsu.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Coombes Paul Laf Usman mengatakan, nomor tersebut diberikan kepada kendaraan dinas Kodam Jaya pada 2019.

Namun, kata Laff saat ini plat khusus tersebut sudah tidak berlaku lagi.

“Ini sudah tidak berlaku lagi. Bodoh karena nomor ini sudah tidak berlaku seperti yang dikeluarkan tahun 2019,” kata Latif Usman saat dihubungi Jumat (4/11/2022) malam.

“Itu masuk tahun 2019, tidak dipakai untuk Kodam Jaya dan Kodam Jaya,” imbuhnya.

Sementara keraguan, lanjut Laff, plat nomor khusus itu hanya dipasang oleh pemilik mobil sport tersebut.

“Kita perlu konfirmasi kenapa dipakai, maksudnya apa, karena nomor ini untuk penggunaan TNI,” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa proses penyelidikan sedang berlangsung. Termasuk mencari alamat pemilik mobil sport merah tersebut.

“Kami masih bekerja sama untuk melakukan penyelidikan. Kami sedang mencari alamat pemiliknya, siapa orang itu,” katanya.

Sebuah postingan viral sebelumnya di media sosial menunjukkan sebuah mobil sport berwarna merah diparkir menggunakan plat nomor khusus RFD, atau plat khusus untuk militer Indonesia.

Unggahan tersebut menjadi viral, salah satunya diunggah ke akun twitter @cassianissafira. Pemilik mobil sport label tersebut menanyakan apakah diperbolehkan memasang plat khusus TNI AD B RFD 1983.

Baca juga: Mobil sport viral pakai plat khusus TNI AD, ini kata Kadispenad dan Polda Metro Jaya.

“Platnya plat TNI AD (RFD) B 1983 RFD. Itu mobil sport. Plat RFD bisa dipakai di mobil sport. Mobil siapa ini? @DivHumas_Polri @ListyoSigitP @prabowo @Kemhan_RI @tni_ad @Puspen_TNI,” kata dia. dikutip akun @cassianissafira, Jumat (4/11/2022) tulis.

Dikonfirmasi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari mengatakan, yang berwenang mengeluarkan plat khusus adalah Polda Metro Jaya.

“Kami juga belum bisa mengidentifikasi apakah mereka pejabat TNI atau purnawirawan,” kata Hamim kepada wartawan, Jumat (4/11/2022).