Dunia-Ilmu.com, BALI – Menurut Menteri Penanaman Modal/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, salah satu masalah yang menyelimuti ekonomi global saat ini adalah ketegangan geopolitik antara China dan Taiwan.
Indonesia juga sedang mengantisipasi potensi dampak dari krisis ini.
“Yang mengkhawatirkan kami sekarang adalah ketegangan geopolitik antara China dan Taiwan,” kata Bahlil pada peluncuran Kompendium G20 dan peluncuran Panduan Investasi Berkelanjutan Nusa Dua Bali di Kompas TV. /11/2022) siang.
Menurutnya, situasi ini telah menimbulkan ketidakpastian dan kecemasan di antara para pemimpin dunia dan pelaku ekonomi.
Sebagai menteri yang juga pelaku ekonomi, dia menyebut fenomena ini sebagai ‘ekonomi gelap’.
“Akhirnya, beberapa ekonom, termasuk saya, akan menyebutnya “ekonomi gelap” dalam bahasa saya karena perang,” jelas Bahlil.
Namun, di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat isu geopolitik akibat pandemi Virus Corona (Covid-19), Bahlil menyebut ekonomi Indonesia justru akan tumbuh pada kuartal III 2022.
Namun kita bersyukur Indonesia telah mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,75 persen pada triwulan III 2022, kata Bahlil.
Ia menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan salah satu yang terbaik dibandingkan dengan negara-negara anggota G20 lainnya.
Bahkan di kawasan Asia Tenggara, Indonesia kalah dengan pertumbuhan ekonomi negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam.
“Ini salah satu yang terbaik di negara-negara G20, tapi harus kita akui pertumbuhan ekonomi Malaysia dan Vietnam di Asia Tenggara jauh lebih baik dari kita. Tapi untuk negara-negara G20, kita lebih baik dari teman-teman kita yang lain,” ujarnya. dikatakan.
Sebelumnya, Bahlil mengatakan perekonomian dunia terdampak parah karena berbagai alasan, termasuk wabah virus corona (Covid-19).
Dia menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun, termasuk investor, yang dapat memprediksi wabah tersebut.
Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/11/14/menteri-bahlil-khawatirkan-ketegangan-geopolitik-china-dan-taiwan-timbulkan-ketidakpastian