Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Komnas HAM Uli Parulian Sihombing menyayangkan sikap polisi yang mengancam banyak keluarga korban kecelakaan Kanjuruhan.
Ini menanggapi pernyataan Komisi Orang Hilang dan Kekerasan (Kontras) bahwa banyak keluarga korban Kanjuruhan yang diancam saat hendak pergi ke Jakarta.
Uli menegaskan, sebagai warga negara, dirinya harus bebas dari segala bentuk intimidasi dari siapapun.
“Terkait informasi intimidasi, kami sangat menyayangkan adanya intimidasi. Karena warga harus bebas dari intimidasi,” kata Uli dalam pertemuan dengan keluarga korban Kanjuruhan di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2022). .
Terkait informasi ancaman tersebut, Komnas Uli mengatakan akan mempelajari HAM.
“Kita coba belajar dulu, kita lihat ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen Federasi Kontras dan Kolektif Armenia Andy Irfan mengatakan, ancaman itu termasuk meminta keluarga korban untuk tidak pergi ke Jakarta.
“Misalnya hari ini teman-temannya datang ke Jakarta, mereka mendapat himbauan dari polisi, pokoknya mereka meminta teman-temannya untuk tidak datang ke Jakarta,” kata Andy di kantor Komnas HAM.
Baca juga: Keluarga korban tragedi Kanjuruhan besok akan mengunjungi Barescream dan LPSK
Andi menegaskan pelarangan itu bisa menimbulkan ancaman bagi keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
“Secara psikologis itu bentuk intimidasi terhadap keluarga korban ya. Tapi bukan intimidasi dalam bentuk kekerasan (ada),” ujarnya.
Dia juga mencontohkan ketika beberapa sopir bus hendak membatalkan sewa dari keluarga korban ke Jakarta.
“Ya memboikot tapi tidak menggunakan kekerasan ya, tapi misalnya sejumlah sopir bus hendak membatalkan sewa bus kita. Bentuk itu menimbulkan ketakutan dan keresahan bagi banyak orang, banyak pihak yang terlibat dalam urusan saat ini,” katanya.
Baca juga: Komnas HAM Klaim Punya Bukti Baru Tragedi Kanjuruhan, Ada Apa?
Menurut pantauan Tribun News.com, beberapa keluarga korban bencana Kanjuruhan sampai di kantor Komnas HAM sekitar pukul 14.40 WIB.
Setibanya di kantor Komnas HAM, mereka tampak mendesak agar tragedi Kanjuruhan diusut tuntas.
“Selesai dengan penyelidikan,” kata salah satu orang, diikuti teriakan “Selesai” oleh beberapa kelompok lainnya.
Setelah itu, beberapa anggota tim terlihat memasuki ruangan di kantor Komnas HAM.
Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/nasional/2022/11/17/komnas-ham-sayangkan-sikap-polisi-intimidasi-keluarga-korban-kanjuruhan-saat-ke-jakarta