Dunia-Ilmu.com – Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina mendukung penuh komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Hal itu akan diwujudkan melalui program inisiatif dekarbonisasi yang dimiliki Pertamina saat ini, ujar SVP Strategy and Investment PT Pertamina (Persero). Daniel S. Pourba, pada Diskusi Panel ASEAN pada COP 27, Sharm el-Sheikh, Mesir pada (11/11/2022).
Dalam sesi tersebut, Daniel menyampaikan presentasi tentang “Unlocking the ASEAN Road – ASEAN Private Sectors Joint Driving Net-Zero: Pertamina’s Comprehensive Plan for Decarbonization”, menurut Daniel, BUMN Pertamina bertanggung jawab menyediakan energi. Suatu negara, khususnya Indonesia, memiliki jumlah penduduk sekitar 300 juta jiwa dan kebutuhan energi yang tinggi.
“Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai net zero emisi pada tahun 2060, maka Pertamina sebagai BUMN mendukung penuh komitmen tersebut. Pertamina saat ini memiliki program yang jelas untuk mendukung hal tersebut, sehingga diharapkan dapat mencapai net zero emisi pada tahun 2060. Bisa secepatnya sebagai 2050, “kata Daniel. Katanya.
Daniel menambahkan, Pertamina melihat transisi energi sebagai peluang untuk membangun bisnis hijau, yang tumbuh dengan upaya Pertamina untuk memastikan perusahaan tetap berkelanjutan dan mencapai komitmen nol emisi bersih. Peta Jalan Emisi Nol Bersih Terintegrasi.
“Pertamina telah merespon dengan mengembangkan rencana dekarbonisasi, terutama untuk bisnis yang sudah ada, seperti pengurangan petir, penggunaan energi terbarukan di semua operasi kami, termasuk lokasi produksi, perkapalan, dan baterai,” ujarnya.
Dan dari perspektif ESG, berdasarkan Sustanalytics, lembaga pemeringkat ESG yang menilai Pertamina;
Saat ini Pertamina berada pada peringkat risiko menengah dan peringkat nomor dua dalam kategori skor ESG terbaik di industri migas, sedangkan para pemangku kepentingan, investor, lembaga pemeringkat perusahaan asuransi ingin mengetahui dan mengkonfirmasi bagaimana Pertamina mengelola aspek ESG. , sebagai perusahaan minyak dan gas kemudian untuk menghasilkan energi yang berkelanjutan.
* Ketika Daniel berkesempatan berbicara di forum UNCC di tingkat ASEAN, ia menilai berbagai negara di ASEAN memiliki potensi sumber daya yang besar, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Brunei yang berpotensi menghasilkan LNG dan gas. Dar es Salaam, transisi energi rendah karbon Daniel sangat bagus bagi negara-negara di kawasan ASEAN untuk mengurangi jejak karbon mereka.
Ia juga menyoroti bahwa salah satu potensi Indonesia lainnya adalah Indonesia memiliki banyak potensi hutan dalam solusi berbasis alam. Ada juga kemungkinan memperoleh CCUS pada kursus yang ditinggalkan atau habis.
“Kerja sama bisa menjadi ide yang baik, karena masing-masing negara memiliki posisi dan potensi yang berbeda. Hal ini diharapkan dapat membentuk pasar karbon yang mapan di kawasan Asean. Ini membutuhkan tindakan nyata dari semua pihak untuk dapat benar-benar bekerja sama mendukung net zero. Keunggulan,” pungkasnya.
Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/pertamina/2022/11/12/komitmen-pertamina-dukung-net-zero-emission-dengan-decarbonization-initiatives-dan-kolaborasi