Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan mengumumkan bahwa produk perikanan berpotensi mendukung ketahanan pangan nasional.
Hal ini didasarkan pada prakiraan peningkatan kebutuhan protein terkait dengan pertumbuhan penduduk.
“Ini mungkin krisis pangan bagi banyak negara, tapi bagi Indonesia sebagai negara maritim, ini peluang,” kata Erwin Dwiana dari Badan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) di Marine Talk. Forum: Menjadikan Ikan Solusi Ketahanan Pangan, Senin (14/11/2022).
Baca juga: KKP menekankan pentingnya konsumsi ikan bagi ibu hamil khususnya pada 1.000 HPK
Erwin mencatat Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang melimpah untuk memanfaatkan peluang ini.
Untuk pengembangan tenaga kerja lokal, ikan dapat menjadi solusi dari masalah penipisan dan menciptakan generasi unggul.
Hari Ikan Nasional (Harkanas) ke-9 digalakkan untuk mengingatkan masyarakat akan hal ini.
“Ketika kita berbicara tentang stunting, ini bukan hanya tentang kekurangan berat badan atau tidak tinggi, ini juga tentang menyelamatkan otak Anda dengan asupan omega-3 yang kaya,” kata Erwin.
Tidak hanya itu, dia mengatakan Assam memiliki peluang pasar yang luas dan juga akan mempengaruhi keamanan masyarakat.
Total nilai pasar ikan bersirip akan mencapai $175 miliar pada tahun 2028, kata Erwin.
Senada dengan itu, Darlianjah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah mengatakan, wabah Covid-19 membuat pemerintah di berbagai negara sadar akan pentingnya ketahanan pangan.
Selain itu, orang lebih fokus pada makanan sehat dan sehat.
Situasi ini menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam produk makanan berbasis daging putih atau ikan.
Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kalteng mengembangkan ikan sebagai bagian dari ketahanan pangan.
Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/11/14/kkp-produk-perikanan-berpeluang-topang-ketahanan-pangan-indonesia