Pasar mobil bekas sulit diprediksi, dengan diler optimistis masih akan tumbuh 20% hingga akhir tahun.

Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Setelah menunjukkan momentum pasar yang baik di awal hingga pertengahan tahun, pasar mobil bekas kembali dilanda ketidakpastian.

Dealer mobil bekas (MBC) khawatir kenaikan harga BBM akan mempersulit prediksi pasar.

Indigo Auto, dealer mobil bekas yang berbasis di wilayah Tangerang, menilai pasar mobil bekas di akhir tahun sedang melambat.

Baca juga: Harga mulai 140 juta rubel, Suzuki Ertiga 2014-2017 bisa menjadi pilihan saat membeli mobil bekas.

Menurut Udi Budiman, pemilik Indigo Automobile, isu kenaikan harga BBM sudah berkali-kali dimanjakan pasar.

“Kondisi pasar ini masih sering disesuaikan. Tepatnya, sejak tiga bulan lalu, ketika ada masalah dengan kenaikan harga BBM, pasar terkadang menghilang, tetapi tidak jelas apa alasannya, ketika BBM tiba-tiba naik. Pasar penjualan mobil bekas benar-benar turun,” kata Udi kepada Tribun News, Senin (31/10/2022) katanya.

Secara khusus, pasar mobil bekas menunjukkan tren yang sedikit positif pada Oktober 2022, meski tidak sebaik tahun lalu.

Selain kenaikan harga BBM, penurunan tersebut juga menghambat pertumbuhan pasar mobil bekas.

“Tahun ini di bulan Oktober, pasar sedikit lebih baik, tetapi tidak sebaik tahun lalu. Tahun depan, masalah resesi akan membuat orang menahan diri untuk membeli. Jika masalah seperti resesi mulai, orang akan berhenti membeli. Seperti di otomotif atau real estate, tentu efeknya akan banyak domino,” katanya.

Baca juga: Mobil Bekas Daihatsu All New Terios keluaran 2018 Makin Menarik untuk Diburu, Ini Harganya

Meski demikian, UD optimistis pasar mobil bekas akan terus tumbuh sebesar 20 persen hingga akhir 2022.

“Kalau akhir tahun ini bisa kita lanjutkan sampai awal tahun 2023, saya harap kita bisa tumbuh minimal sama seperti tahun lalu. Kita harapkan 10-20 persen, ini optimistis dan realistis. Saat ini. , angkanya pasar akan terus tumbuh tahun depan dengan berbagai isu yang ada. Kami berharap. Kalau saya berharap 10-15 persen, kami akan berusaha mempertahankan angka ini, kami harap,” ujarnya.