Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Ketua panel juri Wahu Iman Santoso menegur Pembantu Rumah Tangga (ART) Susin Ferdi Sambo yang terbukti berbohong saat dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Diketahui, Susi hadir sebagai saksi terhadap terdakwa Barada Richard Eliezer alias Barada E. di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Selama persidangan, Susi divonis tidak kooperatif dan berbohong dengan memberikan informasi.
Awalnya, hakim menanyakan kepada Susi tentang apa yang terjadi di rumah Ferdi Sambo di Putri Kanderawati di Magelang, Jawa Tengah.
Saat itu, Susi mengaku melihat Putri Canderawati sedang tidur di depan kamar mandi di lantai dua.
Kemudian, pada saat itu, dia mendekati istri Ferdi Sambo yang sedang duduk.
Saat itu, Susie berteriak minta tolong, lalu terdakwa menghampiri Maruf.
Kemudian cerita Susi melompat, Maruf yang kuat dan Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J terlempar ke lantai satu rumah.
Saat itu, Strong melarang Brigadir Jay naik ke atas untuk menemui Putri Candrawati.
Ketua panel juri Wahu Susi juga mempertanyakan cerita yang menurutnya tidak masuk akal.
Karena ada rangkaian peristiwa yang tidak berkaitan satu sama lain.
“Yang ingin saya tanyakan adalah maksud dari cerita saudara ini? Ketika saudara ini menemukan saudara perempuan Putri sedang tidur. Saya meminta saudara untuk menjawab saya. Dia mengatakan kepada saya bahwa Kakak Kuat dan Kakak Joshua bertengkar, jangan pergi,” Hakim Wahyu menjelaskan.
“Saya mohon bantuan Om, paman dari atas. Ayo yang perkasa,” jawab Hakim Wahyu.
Wahyu kemudian bertanya mengapa Susi tahu ada perkelahian antara Brigadir J dan Strong Maruf di lantai satu.
Sumber artikel =https://www.tribunnews.com/nasional/2022/10/31/hakim-semprot-art-ferdy-sambo-inilah-kalau-ceritanya-settingan-kau-anggap-kita-ini-bodoh
