Apakah aman untuk menggulir dan berteriak di media sosial? Inilah yang perlu Anda lakukan

Koresponden Tribunnews.com, Aisyah Nursiamsi

Dunia-Ilmu.com, JAKARTA – Tidak bisa dipungkiri, sebagian besar masyarakat kita tidak bisa lepas dari media sosial.

Disadari atau tidak, terkadang scrolling dan stalking media sosial bisa membuat Anda merasa kurang percaya diri.

Sering kali ketika Anda berselancar di media sosial, Anda merasa tidak aman atau tidak nyaman.

Lebih sering daripada tidak, kita membandingkan diri kita dengan orang lain berdasarkan postingan.

Ini, pada kenyataannya, dapat menyebabkan tekanan.

Menurut psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi, setiap orang harus mengecek informasi apa yang ingin diketahui dan dilihatnya. Karena hal ini dapat mempengaruhi kondisi mental.

Saat dihubungi di Jakarta, Minggu (18/9/2022), ia mengatakan, “Mungkin bukan salah orangnya (posting). Meski orang lain hanya ingin memposting. Tapi kami yang memprovokasi.” .

Baca juga: Seorang janda dengan satu anak, Natalie Holscher mengatakan dia kurang percaya diri: Seseorang menginginkan saya seperti ini.

Mereka bukan orang yang mengunggah status dan berakhir menjadi orang jahat. Tapi tidak ada salahnya, kata Sakhiya, untuk tidak mengikuti aktivitas beberapa orang di media sosial.

Selain itu, Sashya mengimbau pengguna media sosial untuk menjauhi mereka yang sering mengunggah unggahan negatif. Karena ada risiko kontaminasi dengan pesan-pesan negatif tersebut.

“Jadi kita juga harus cek. Siapa yang harus ada di media sosial kita,” tegasnya.

Langkah lain yang harus dilakukan adalah menyeleksi informasi dari para ahli.

Tidak semua informasi yang dibagikan oleh pengguna media sosial dapat diandalkan.

“Semua orang di media sosial punya tujuan masing-masing. Malah bagus untuk menginspirasi kita. Tapi kalau itu membuat kita merasa ‘kecil’, coba cek,” kata Sashya.

Jika Anda melihat postingan di media sosial dan merasa tidak aman, mungkin itu bukan salah orang tersebut. Tapi, kata Saskhya, kami membutuhkan bantuan profesional.